"Real Love is not just a Euphoric, spontaneous feeling.... it's a deliberate choice..... a plan to love other for better and worse, for richer and poorer, in sickness and in health."
-Seth Adam Smith
Welcome back !! buat pembaca setia blog saya *walaupun kadang kepedean ngerasa banyak yang baca. Tapi saya tetap yakin, meskipun raga tak pernah bersua, kalian tetap selalu di hati *plaaakkk.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengajak kalian untuk berbaper-baper ria, meskipun ada jg yang gak bakal baper krn udah selesai "operasi" baper akut *hahahha.
Tema yang saya angkat pada postingan ini adalah tentang hakikat cinta, meskipun saya yakin begitu banyak definisi tentang cinta, pun kadang kita artikan berbeda berdasarkan pengalaman yang kita alami.
Cinta, kata ini ajaib, seajaib kantung doraemon yang mampu mengeluarkan segala benda-benda yang membantu nobita ketika sedang dalam masalah, begitu pun cinta, cinta mampu mengeluarkan segala emosi-emosi yang ada di dalam dada (red,hati). Jika membahas cinta, saya jadi teringat dengan ust Salim A Fillah, beliau berkata bahwa cinta adalah kata kerja, maka ia perlu diupayakan. cinta yg membuat jiwa-jiwa ini bergerak untuk berbuat kebaikan.
Cintalah yg membuat seorang ibu rela bersusah payah menahan sakit demi mengandung dan melahirkan anaknya,
Tema yang saya angkat pada postingan ini adalah tentang hakikat cinta, meskipun saya yakin begitu banyak definisi tentang cinta, pun kadang kita artikan berbeda berdasarkan pengalaman yang kita alami.
Cinta, kata ini ajaib, seajaib kantung doraemon yang mampu mengeluarkan segala benda-benda yang membantu nobita ketika sedang dalam masalah, begitu pun cinta, cinta mampu mengeluarkan segala emosi-emosi yang ada di dalam dada (red,hati). Jika membahas cinta, saya jadi teringat dengan ust Salim A Fillah, beliau berkata bahwa cinta adalah kata kerja, maka ia perlu diupayakan. cinta yg membuat jiwa-jiwa ini bergerak untuk berbuat kebaikan.
Cintalah yg membuat seorang ibu rela bersusah payah menahan sakit demi mengandung dan melahirkan anaknya,
cintalah yg membuat abu bakar as-shidiq rela dipatuk ular agar sahabatnya, rasulullah tetap tidur dipangkuannya saat bersembunyi di gua tsur,
cintalah yg membuat pemulung tidak jijik memungut sampah kotor di pinggiran kota demi keluarganya,
cintalah yang membuat seorang guru tak pernah lelah dan terus bersabar memberikan ilmu yg bermanfaat kpd murid-muridnya.
Begitu lah cinta, makna nya luas namun kadang dipersempit oleh sudut pandang yang tak bijak memaknai cinta.
bersebab penyempitan makna ini lah, postingan ini saya hadirkan untuk kalian konsumsi, Cinta merupakan fitrah bagi manusia, tidak mengenal tua-muda, miskin-kaya, pria-wanita dan apapun itu *bahkan alien jg jatuh cinta hihihihi (drakor mode on). Tapi bagaimana pun juga, cinta selalu dikaitkan dengan perasaan suka terhadap lawan jenis dan lagi-lagi itu fitrah, namun tentu tidak tepat jika cinta ada tanpa ikatan yang sah, meskipun (dalam islam) itu dilarang, tetap saja budaya ini makin menjalar di kehidupan kita.
Well, saya gak akan bahas tentang bagaimana tulisan saya ini merusak cinta kalian, fokus saya kali ini adalah memberi semangat kepada kalian yang pada akhirnya sadar bahwa cinta yang hadir pada waktu yang tak tepat, itu tak baik. kepada kalian yang memilih untuk mengakhiri hubungan yang tak kunjung ada niat baik untuk dihalalkan. jangan patah semangat, jangan berputus asa. coba pahami ini yak.
1. Cinta itu melepas, bukan menggenggam.
saya coba kaitkan hakikat "melepas bukan menggenggam" ini dalam kisah teladan tentang cinta seorang ayah dan anaknya yang tergambar jelas dalam kisah nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As. entah sudah berapa puluh tahun Nabi Ibrahim menunggu kehadiran sang buah hati, hingga penantian panjang itu berbuah kebahagiaan, Allah berikan kepada nabi Ibrahim seorang putera yang diberi nama Ismail, kehadiran Nabi Ismail menjadi kebahagiaan yang tidak ternilai untuk Nabi Ibrahim, betapa sayang dan cinta nya Nabi Ibrahim terhadap Nabi Ismail yang pada Akhirnya diuji oleh Allah SWT sang pemilik cinta sejati, Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih Ismail, anak yang selama ini dia nantikan kehadirannya,
"It's hard when you know you shouldn't hold on and yet you're too in love to let go" -Anonymous
saya coba kaitkan hakikat "melepas bukan menggenggam" ini dalam kisah teladan tentang cinta seorang ayah dan anaknya yang tergambar jelas dalam kisah nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As. entah sudah berapa puluh tahun Nabi Ibrahim menunggu kehadiran sang buah hati, hingga penantian panjang itu berbuah kebahagiaan, Allah berikan kepada nabi Ibrahim seorang putera yang diberi nama Ismail, kehadiran Nabi Ismail menjadi kebahagiaan yang tidak ternilai untuk Nabi Ibrahim, betapa sayang dan cinta nya Nabi Ibrahim terhadap Nabi Ismail yang pada Akhirnya diuji oleh Allah SWT sang pemilik cinta sejati, Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih Ismail, anak yang selama ini dia nantikan kehadirannya,
betapa meragu nya Ibrahim saat perintah itu hadir dalam mimpinya, Ibrahim menghibur diri dengan menganggap bahwa itu hanya bisikan setan yang menggoda, hingga akhirnya Allah perintahkan untuk ketiga kali nya kepada Ibrahim agar menyembelih Ismail, kali ini Ibrahim yakin bahwa perintah Allah itu benar, kegalauaan ini akhirnya tak dapat ia sembunyikan dari Ismail, dengan berat hati Ibrahim pun meyampaikan maksud terkait perintah Allah, sungguh terbayang bagaimana perasaan seorang ayah yang mendambakan putera nya kelak menjadi penerus risalah dakwah harus ia sembelih dengan pedang nya sendiri, dan bagaimana pula rasa cinta sang anak pada Ayah ketika tahu bahwa Sang Khalik yang mereka cintai menguji cinta mereka pada Nya.
Ibrahim pun akhirnya dikuatkan oleh Ismail sebagaiman hal tersebut tersurat dalam Al-Qur'an yang berbunyi “Wahai ayahku, insya Allah engkau akan mendaptiku termasuk orang-orang yang sabar” (QS. As Shaaffat, Ayat 102). keikhlasan Ismail dan ketegaran Ibrahim yang akhirnya membuat kisah mereka menjadi suri teladan bahkan untuk Rasulullah. Hingga terbuktilah kecintaan dan kepatuhan Nabi Ibrahim a.s kepada Allah dan Allah menganti Nabi Ismail dengan seekor domba yang akhirnya domba itulah yang disembelih.
namun tentu saja berbeda jika "cinta" yang saya kaji disini adalah tentang cinta pada kekasih (lawan jenis), apa lagi dijaman yang penuh fitnah seperti ini. sahabat ku, Ada rasa yang mungkin saja terkadang tak tepat untuk kita letak kan namun tetap saja kita paksakan.
namun tentu saja berbeda jika "cinta" yang saya kaji disini adalah tentang cinta pada kekasih (lawan jenis), apa lagi dijaman yang penuh fitnah seperti ini. sahabat ku, Ada rasa yang mungkin saja terkadang tak tepat untuk kita letak kan namun tetap saja kita paksakan.
Sakit memang, saat harus melepaskan seseorang yang kita cintai, bkn karena dia tak mencintai kita, namun karena kita sadar bahwa dia lebih bahagia ketika kita melepasnya. Ambil hikmah dari "rela melepas" ini, sesuatu yang kita paksakan tidak akan menghasilkan hal yg baik, yakinlah ketika engkau melepasnya, Allah tengah mempersiapkan yang lebih baik untuk mu.
sejatinya cinta kadang memang harus direlakan, apa lagi ketika cinta tidak mendekatkan diri pada keimanan.
2. Cinta itu Bahagia, bukan Duka.
"Love is the master key that opens the gates of happiness"
-Oliver Wendell Holmes
Cinta itu seharusnya membuat kita bahagia bukan malah terluka. Ketika kita terluka karena mencintai, mungkin kita perlu mengevaluasi diri. ingatlah jika niat hati ini baik, maka Allah akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang baik, hal-hal yang baik, dan kesempatan yg baik utk melakukan kebaikan.
3. Cinta itu Menguatkan, bukan melemahkan
"Cinta merupakan semangat yang membawa kekuatan meski sedalam apapun luka"-Alfa Saleh
Saya yakin, karena cintalah engkau ikhlas melihatnya hidup bahagia meski bukan dengan mu. Melihatnya tersenyum meskipun bkn krn mu. Pada tahapan ini engkau mulai paham bahwa rasa sakit di hati mu bukan serta-merta adalah hal yang selalu menyakitkan. Rasa sakit itu yang membuat mu bangkit utk memperbaiki diri meski tak ada jaminan kau tak akan jatuh lagi, rasa sakit itu yg membuat mu berani melangkah meski didpn sana kau mgkn akan menghadapi terjalnya medan.
4. Cinta itu Memaafkan, bukan menyalahkan
"To forgive is the highest, most beautiful form of love. in return, you will receive untold peace and happiness" -Robert Muller
Memaafkan adalah cara yang tepat untuk berdamai dgn hati, tentu saja tak semudah itu, karena saya juga sulit untuk melakukannya. Tapi bukan berarti tak bisa, penolakan yang hadir dihati mungkin akan menjadi sembilu yang menyakitkan, tak mampu menikmati ketika memiliki kian menjadi alasan kuat untuk hati yg teguh dalam perihnya penolakan akan kehilangan, cobalah untuk memaafkan. percayalah, Allah akan mempertemukan mu dengan sesorang yang jauh lebih pantas untuk kau kasihi. biarkan Allah yang mempertemukan mu, biarkan Allah yang menyatukan mu.
terakhir, bagi kalian para pejuang cinta sejati, saya punya satu Quote yang sederhana namun begitu penuh makna.
hati layaknya ilalang, yang bergoyang kesana kemari dihembus angin. maka dari itu, kuatkan akar mu, agar ketika angin menghempas kau akan tetap berdiri.
"Jangan simpan seseorang di dalam hati, hati itu berbolak balik sifatnya, simpanlah dalam doa, karena doa tercatat di langit selamanya" -Anonim
2 Comments
Setuju, sir...
ReplyDeleteMemang hati kita ini Ù‚َÙ„َبَ - يقْلب (berbolak-balik)karenanya semua kembali lgi ke Allah, Maha Pencipta dan Memiliki.. Insya Allah semua kan indah pada waktu yang ditentukanNya.. Aamiin..
Superp job Mr. Alfa :D
Here's my two-coins opinion about Love. Semoga bsa sama2 bermanfaat utk kt smua yaa.. =)
https://insomniacpov.blogspot.co.id/2017/11/pandangan-tentang-cinta.html
I Love You, Cinta ❤
ReplyDeleteJangan Lupa Tinggalkan Komentar, Mohon berkomentar yang positif.