for your information nih
bagi kamu - kamu yang belum tau maksud dari proposal disini, ane kasih tau deh,
jadi gini nih proposal disini maksudnya adalah biodata diri yang dituangkan
dalam bentuk tulisan di beberapa kertas yang berisikan data diri, data
keluarga, kriteria pasangan yang dicari, visi dan misi pernikahan dan informasi
lainnya yang dianggap penting untuk diketahui yang mana nantinya proposal ini
akan dijadikan alat untuk proses mencari pekerjaan eh salah mencari pasangan
maksud ane, yah banyak yang bilang sih namanya proposal cinta. *Cuitt Cuit.
Tidak berlebihan jika para orang tua
bahkan untuk orang sekelas ustadz sekalipun mengkhawatirkan nasib generasi muda
sekarang ini, bisa kalian lihat sendiri seperti apa life style yang tengah dikonsumsi oleh para generasi muda saat ini
secara eksklusif *ahhh kyk selebritis aja lu. Pacaran..... yah tepat sekali,
fenomena ini adalah fenomena yang sangat marak digalakan, entah kenapa
kampanye-nya gak sampai ke ane *berasa out-of-date
banget gw, pacaran juga jadi trend yang
tidak pernah berhenti masa kejayaannya. Yang ane heran nih ya, masih SD aja
udah pande pacar-pacaran ngalah-ngalahin ane yang lebih dulu nyicipin gula
kehidupan *kalau ane tulis garam gak enak bro asin. Ada banyak cara untuk mentransfer rasa “sayang(katanya)” ke lawan jenis terutama bagi mereka yang sudah sah (
maksiatnya) sebagai sepasang kekasih alias “ pe-a-pa-ce-a-ca-er-a-ra-en dibaca
apa anak-anak ?”, “pelajaran pak” *jedutin kepala ke trotoar. Tidak jarang para
generasi muda ini tersulut oleh api kegalauan, menangisi orang yang tak pantas untuk ditangisi, mengurung
diri di kamar, suka termenung gara – gara diputuskan oleh sang kekasih hati.
“sayang..... knp kita harus putus ? kamu kan tau kalau aku gak bisa hidup tanpa mu” *woii buk, kata guru biologi ane kalau kita makan, minum dan berolah raga setiap hari gak bakal mati kecuali malaikat “Izrail” yang datang mencabut nyawa kita baru deh kita bisa mati.
“sayang..... knp kita harus putus ? kamu kan tau kalau aku gak bisa hidup tanpa mu” *woii buk, kata guru biologi ane kalau kita makan, minum dan berolah raga setiap hari gak bakal mati kecuali malaikat “Izrail” yang datang mencabut nyawa kita baru deh kita bisa mati.
“Kalo
ane gak silap judulnya itu ‘menjemput jodoh” deh, kok lari ke pacaran sih ?”
“berisik
lu ahhhhh, nyantai aja kenapa *ngasah golok ”
Antara
pacaran dan menjemput jodoh, ane rasa ini hal yang linier, hanya saja
kontradiktif jika cara menjemput jodoh tadi kita indahkan dengan istilah
pacaran. Jelas saja makna denotasi pada kata menjemput jodoh akan luluh jika
dikaitkan dengan makna konotasi negatif dari kata pacaran. Kenapa ane bilang
konotasi negatif, coba deh kalian pikir
“apa yang pacaran mampu kasih ke kalian selain dari kekecewaan ? ada gak
? kalo pun ada paling Cuma kesenangan sesaat. Bener gak ? “ . Ane gak usah
bahas dari segi agama deh karena ane yakin kalian juga sudah tahu atau mungkin
sudah paham tentang hal ini (pacaran). Jangan sampai kalian menyalah artikan
‘cinta’ khususnya untuk para cewek nih, sudah seharusnya kalian jadi seperti
bunga mawar, keindahannya memukau dan di bingkai dengan duri – duri sebagai
bentuk pertahanan dari mereka yang usil ingin memetik mu.
Baiklah...
kita tinggalkan pacaran dan beralih kepada stressing
point di tulisan ane kali ini. Islam sudah mengatur dengan baik bagaimana
tata cara menjemput jodoh. hmmm .... ngomongin
masalah menjemput jodoh, ini artinya
kita sudah siap untuk memasuki tahap yang serius tentunya, yaitu tahap pernikahan.
Siapa sih yang gak mau nikah, semua orang pasti mau kalaupun ada yang gak mau
ya ane kasih pengecualian deh (mungkin aja blablablablabla husss wajib kudu
khusnudzon jadi orang). Gak kebayang
waktu pertama kali jumpa orang tua si bidadari(baca: calon istri) untuk
ngelamar. Jadi ingat lagunya Brian Mcknight,
“sir,
i’m a bit nervous about being here today...
still
not real sure what i’m going to say.
So,
bare with me, please if i take up too much of your time,
..cause
very soon i’m hoping that i can...
..marry
your daughter and make her my wife “
Oke kita tinggalkan Brian Mcknight dengan
“Marry your daughter” –nya, balik lagi ke pembahasan kita di awal, menurut
agama islam proses menjemput jodoh yang bermuara pada sebuah pernikahan
memiliki beberapa tahapan, diantaranya nih ya :
1. Ta’aruf
Siapa
sih yang belum pernah dengar istilah ta’aruf ini, kebanyakan dari kita pasti
sudah pada tau, tapi yang sangat disayangkan banyak dari para generasi muda
kita mensyar’ikan pacaran dengan berlindung dibalik bahu ta’aruf. In fact yang terpenting dari proses
ta’aruf ini adalah proses saling mengenal antara si akhwan (cewek) dengan si
ikhwan (cowok) yang sudah berkomitmen untuk membina hubungan yang sakral alias
menikah, saling menyampaikan visi misi setelah menikah, prinsip hidup, hal yang
disukai dan tidak disukai de el el, dan yang harus kalian pahami ta’aruf ini
tidak hanya bisa dilakukan dengan mempertemukan kedua belah pihak dan ditemani
oleh mahramnya, ta’aruf juga bisa dilakukan dengan cara menginvestigasi
orang-orang terdekat kedua belah pihak (bisa saudaranya, sahabat dekatnya
bahkan tetangganya) nah untuk memastikan bentuk fisiknya kita bisa menemuinya
langsung atau kita bisa melihatnya dari kejauhan jika dirasa takut menimbulkan
zina.
2. Khitbah
(Lamaran)
Setelah
melewati proses ta’aruf masuklah kita ke proses khitbah atau lamaran, tapi
bukan berarti selesai ta’aruf langsung khitbah, kedua belah pihak diberi waktu
untuk memikirkan apakah prosesnya berlanjut atau malah berhenti di proses
ta’aruf saja. Dalam masa – masa ini kedua belah pihak akan berfokus pada
keinginan hati dan dikuatkan dengan istiqarah. Sampai akhirnya keduanya setuju
maka waktunya si ikhwan untuk mengkhitbah si akhwat tentunya kepada wali si
akhwat tersebut.
3. Nikah
Eng
ing eng..... masuklah kita ke proses nikah, di mana yang harus digaris bawahi
disini adalah proses antara khitbah atau lamaran dengan proses nikah tidak
boleh dilama-lamakan walaupun tidak ada aturan secara de Qur’an dan de hadits
tapi hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan
nantinya. Pada proses nikah ini bagian yang ane suka itu adalah pada saat si
ikhwannya mengucapkan ijab qobul. Deg deg gan gimana gitu ya.
4. Walimahan
Walimahan
ini bis kita artikan dengan pesta pernikahan sebagaimana rasul pernah bersabda
“Sesungguhnya pada perkawinan harus diadakan walimahan” (shahih Jami’us Shaghir
no.2419).
Nah itu dia tadi cara menjemput jodoh
hingga akhirnya sampai kepelaminan, hmmmmm..... jadi pengen nikah juga nih * inget istri sama anak di rumah boz. Baiklah tanpa banyak basa basi lagi ane ucapkan
terima kasih kepada rekan – rekan undangan sekalian yang sudah berkenan hadir
di pesta pernikahan saya *minta di sembur air zam-zam nih orang, hehehehehe ane
ucapkan terima kasih sudah berkenan membaca postingan ane ini, sampai jumpa di
lain kesempatan saudara – saudari ane yang ane cintai karna Allah. CMIIW :) Wassalam
1 Comments
Ehm, oo jadi pengen nikah (lagi) ya? *elap elap gagang sapu :-P
ReplyDeleteJangan Lupa Tinggalkan Komentar, Mohon berkomentar yang positif.